Minggu, 18 Mei 2014

G.A.L.A.U


 

G.A.L.A.U -> God Always Listening Always Understand

 

Ayat Bacaan: Matius 6:25-34




                GALAU – dalam arti sebenarnya menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah situasi yang  mencerminkan pikiran yang sedang kacau tidak keruan. Kondisi dimana seseorang memikirakan sesuatu secara berlebihan diakibatkan ketidakpastian hasil akhir akan apa yang sedang dinantikan atau diharapkan – hal kuatir. Lalu apa pengaruh  Kuatir-Galau itu sendiri bagi kita??


                Galau dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan depresi atau stress. Ini ditampakkan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, kehilangan gairah untuk mengerjakan apapun.
                Untuk akibat stres sendiri, dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku
  1. Gejala fisiologis. Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung
  2. Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
  3. Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.

 Lalu bagaimana kita mengatasinya??
                Dalam Matius 6 : 25, dapat dituliskan seperti ini “Karena itu Aku berkata kepadamu : Janganlah GALAU akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangalah GALAU pula akan tubuhmu, akan apa yang kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian?”
                Apa yang mau disampaikan disini adalah, Allah ingin kita melihat setiap hal dari segi positif. Dalam ayat ini menunjukan, jangankan kebutuhan sekunder, kebutuhan primer saja Allah siap untuk penuhi. Berhentilah memikirkan kebutuhan ktia yang belum terpenuhi. Kebutuhan pacaran, kebutuhan jabatan, kebutuhan penghargaan. Allah ingin kita melihat semua dengan jelas, kita butuh Allah sebagai pusat setiap kebuthan kita. Ia sendiri yang akan memenuhi bagi kita. Lalu apa yang harus kita lakukan?? Dalam Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu KUATIR tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam DOA dan PERMOHONAN dengan UCAPAN SYUKUR.
                Memang setiap kita punya masalah dan tantangan, dan sering kali kita jatuh. Namun yang Ia inginkan ialah berhenti untuk kuatir akan kebutuhan kita dan berhenti pula menyalahkan diri sendiri atas kesalahan ataupun kegagalan kita dimasa lalu, tetapi berani percaya bahwa apapun yang terjadi kedepan, ada didalam pengawasan Allah sendiri. Ia ingin kita bangkit sekarang, bukan hanya diatas kertas, bukan besok, tapi saat ini Ia ingin kita keluar dan berikan senyum terbaik kita walaupun kita membawa begitu banyak beban dipundak. Kita layak dan patut tersenyum karena kita Allah sedang menggandeng tangan kita. Ia ingin kita berhenti mengurung diri bahkan menjauhkan diri dari aktifitas-aktifitas yang positif, tetapi Ia ingin kita menjadi saluaran berkat-Nya, bukan lewat orang lain, tapi kita. Jadi apakah kita masih mempunyai alasan untuk hidup dalam suasana hati yang "GALAU"?

Have a blessed day…
G.A.L.A.U -> God Always Listening Always Understand
sumber: betastream.blogspot.com