The Parable of Heaven, Hell and chopsticks
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
Galatia 6:2
Ada sebuah cerita China kuno tentang seorang pria yang akan segera meninggal.
Dia ingin sekali tahu seperti apa Neraka dan Surga itu.
Lantas dia mengunjungi seorang tua bijak di desanya dan memohon petunjuk tentang seperti apa NERAKA dan SURGA.
Orang bijak
itu mengajaknya ke sebuah rumah makan unik yang ada di desanya, dimana
di rumah makan itu menyediakan semua masakan lezat dengan gratis dengan
syarat hanya boleh makan dimeja khusus dengan peralatan khusus.
Meja khusus itu adalah meja yang berukuran besar, dengan segala makanan
enak terhidang diatasnya dan sepasang sumpit dengan ukuran sepanjang
hampir 1 meter untuk mengambil makanan yang berada ditengah meja makan
besar itu.
Pria itu
melihat beberapa orang yang lapar (rakus karena makanan itu gratis)
mencoba mengambil makanan sebanyak-banyaknya, namun mereka kesulitan
saat akan menyuapkan ke mulutnya masing-masing menggunakan sumpit
panjang itu. Karena emosi, setiap orang yang berada dimeja itu
mengeluarkan sumpah serapah dan makian sehingga ramai lah ruang makan
itu dengan segala macam hujatan, bahkan tak jarang mereka ada yang
berkelahi satu dengan yang lain.
Kata pria, “Aku sudah mengerti seperti apa neraka itu, sekarang tunjukan kepadaku seperti apa itu surga”
Lalu orang bijak itu mengajaknya ke ruang yang lain, dengan kondisi yang
sama dengan yang sebelumnya, meja besar dan tentu sumpit sepanjang
hampir 1 meter.
Namun, begitu masuk pria itu melihat semua orang yang sedang duduk makan
terlihat bahagia, tertawa dan bercanda, tidak terdengar sedikitpun
makian dan sumpah serapah seperti diruang sebelumnya.
Pria itu bertanya “Mengapa disini semua orang bahagia, padahal mereka
mendapatkan kondisi yang sama dengan ruang yang lain? Mereka bisa makan
dengan tenang dan kenyang tidak seperti ruangan yang sebelumnya”
Lalu, pria itu melihat mereka yang duduk dimeja besar itu saling
menyuapkan makanan dari yang satu kepada yang lain dengan sumpit yang
panjang itu, saling memberi makan satu dengan yang lain, tidak terlihat
sedikitpun rebutan makanan yang dihidangkan.
Orang bijak itu lalu menjawab begini:
“Jika kamu ingin merasakan surga di bumi, berusahalah membantu mereka
yang kekurangan dan mereka yang membutuhkan, karena SURGA sedemikian
sederhana, yaitu BERBAGI dan MELAYANI. Ya, SURGA itu sangat sederhana,
mau berbagi dan melayani satu dengan yang lain. Dan jika kamu ingin
juuga merasakan NERAKA di bumi, sering-seringlah EGOIS dan tidak mau
berbagi, fokuslah kepada kesenangan dan kepentingan sendiri, sehingga
frustasi, amarah dan kebutaan mata hati akan menguasai dirimu”
Sumber:
tjhwa.wordpress.com